HOME Publika

Mencuri Kelapa, Dibina dengan Sholat dan Mengaji

Polsek Kintom tangani pencurian remaja lewat pendekatan rohani, bukan hanya hukuman

Saiful Yamin
Minggu, 27 Juli 2025 | 23:47:20 WITA
Foto dok. Humas Polres Banggai

LUWUK – Tiga pelaku pencurian buah kelapa di Kelurahan Mendono, Kecamatan Kintom, Kabupaten Banggai, tak langsung dijebloskan ke balik jeruji. Polisi memilih pendekatan berbeda: pembinaan rohani.

Kapolsek Kintom, AKP Muh. Zulfikar, mengatakan ketiga pelaku—dua di antaranya masih di bawah umur—dibina melalui ibadah sholat dan membaca Al-Qur’an. “Tiga pelaku yang terlibat tindak pidana pencurian kita bina dengan sholat dan dilanjutkan dengan mengaji,” ujar Zulfikar saat ditemui Sabtu, 26 Juli 2025.

Langkah ini merupakan bagian dari terobosan Kapolres Banggai, AKBP Putu Hendra Binangkari. Menurut Zulfikar, pendekatan rohani diharapkan mampu membentuk karakter anak agar menjauhi perilaku menyimpang. “Tujuannya agar para pelaku khususnya yang masih kategori anak-anak dapat mengubah perilaku negatif ke perilaku positif dengan menanamkan nilai-nilai agama,” katanya.

Kasus pencurian itu terjadi pekan lalu di kawasan kebun kelapa milik warga di Kelurahan Mendono. Ketiganya kepergok saat hendak membawa hasil curian. Alih-alih ditahan, mereka dibawa ke Mapolsek Kintom untuk menjalani pembinaan.

Pendekatan humanis ini bukan kali pertama dilakukan jajaran Polres Banggai. Dalam beberapa kasus serupa, polisi memilih jalur restoratif—mengedepankan mediasi, edukasi, dan nilai-nilai sosial keagamaan—ketimbang menjerat pelaku anak-anak dengan proses hukum pidana.

“Selepas dari pembinaan, diharapkan sikap dan perilaku mereka menjadi lebih baik dan mampu hidup di lingkungan keluarga dan masyarakat,” ujar Zulfikar.

Sebuah upaya kecil di Kintom yang mungkin bisa menjadi inspirasi penanganan kasus anak di wilayah lain.

Editorial
Jajak Pendapat

Pemerintah berencana mengkombinasikan iuran BPJS Kesehatan dengan asuransi swasta bagi keluarga mampu. Apakah Anda setuju kelas khusus BPJS Kesehatan