PALESTINA - Tentara Israel terus menggempur Gaza pada Selasa (20/5). Badan pertahanan sipil Gaza mengatakan serangan Israel itu menewaskan sedikitnya 19 orang, termasuk seorang bayi yang baru berusia seminggu.
Serangan terbaru ini dilakukan sementara Israel menghadapi tekanan internasional yang meningkat atas serangan-serangan militernya di Gaza.
"Kru kami mengangkut 19 orang tewas, kebanyakan dari mereka anak-anak, dan puluhan orang terluka setelah serangan udara yang dilakukan oleh pesawat tempur Israel di berbagai wilayah Jalur Gaza tadi malam dan dini hari ini," kata juru bicara pertahanan sipil Gaza, Mahmud Bassal, dilansir kantor berita AFP, Rabu (21/5/2025). Dia menambahkan bahwa korban jiwa termasuk seorang bayi yang baru lahir.
Sebelumnya, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan akan mengambil alih kendali seluruh wilayah Gaza saat mereka mengintensifkan serangan di seluruh wilayah tersebut. Netanyahu mengatakan militer Israel terus maju dalam serangan ini.
"Pertempuran berlangsung intens, dan kami terus mengalami kemajuan. Kami akan menguasai seluruh wilayah jalur Gaza," ujar Netanyahu dalam video sebagaimana dilansir AFP, Selasa (20/5/2025).
Netanyahu mengatakan Israel tidak akan menyerah. Dia mengatakan tidak ada yang bisa menghentikannya dalam peperangan ini.
"Israel tidak akan menyerah. Namun untuk berhasil, kita harus bertindak dengan cara yang tidak dapat dihentikan," katanya.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan pada Senin (19/5) sedikitnya 3.340 orang telah tewas sejak Israel melanjutkan serangan pada tanggal 18 Maret, sehingga jumlah korban perang secara keseluruhan menjadi 53.486.
Dalam pertemuan negosiator di Qatar beberapa hari terakhir, Netanyahu mengatakan Israel terbuka terhadap kesepakatan yang akan mencakup "mengakhiri pertempuran". Syaratnya, semua sandera dibebaskan, para pemimpin Hamas diasingkan, dan Gaza dilucuti senjatanya.
"Israel tidak akan menyerah. Namun untuk berhasil, kita harus bertindak dengan cara yang tidak dapat dihentikan," katanya.