HOME Dunia

Gaza Memanas, 63 Warga Palestina Tewas dalam Serangan Terbaru Israel

Laporan Integrated Food Security Phase Classification (IPC), alat analisis yang didukung PBB, menyebut sekitar setengah juta penduduk Gaza saat ini terjebak dalam kondisi kelaparan.

Saiful Yamin
Minggu, 24 Agustus 2025 | 20:12:28 WITA
Pasukan Israel (foto: AP News)

GAZA – Setidaknya 63 warga Palestina dilaporkan tewas dalam serangan terbaru pasukan Israel di Kota Gaza. Informasi ini dikutip dari sumber medis yang dilaporkan Al Jazeera pada Minggu (24/8/2025), seiring perluasan operasi darat militer Israel di kawasan padat penduduk tersebut.

Rekaman yang diperoleh Al Jazeera Arabic pada Sabtu (23/8) memperlihatkan tank-tank Israel bergerak ke lingkungan Sabra, salah satu area yang berdekatan dengan permukiman Zeitoun yang telah dikepung dan menjadi target serangan selama sepekan terakhir. Sumber dari Rumah Sakit Al-Ahli menyebut, seorang anak termasuk di antara korban tewas di Sabra.

Selain itu, serangan artileri Israel terhadap tenda-tenda pengungsi di Asdaa, barat laut Khan Younis, menewaskan sedikitnya 16 orang, enam di antaranya anak-anak. Korban juga bertambah di titik distribusi bantuan. Sekitar 22 orang dilaporkan tewas, termasuk satu warga yang ditembak di “poros Morag”, tenggara Khan Younis, serta seorang lainnya di dekat Koridor Netzarim yang dikuasai Israel.

Di tengah krisis kemanusiaan yang memburuk, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak deklarasi kelaparan di Gaza yang disampaikan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Ia menyebut deklarasi tersebut sebagai “kebohongan nyata” dan “fitnah darah modern”. Fitnah darah merujuk pada tuduhan di masa lampau bahwa orang Yahudi membunuh dan menggunakan darah orang Kristen untuk ritual keagamaan, tuduhan yang muncul sejak Abad Pertengahan hingga awal abad ke-20.

Laporan Integrated Food Security Phase Classification (IPC), alat analisis yang didukung PBB, menyebut sekitar setengah juta penduduk Gaza saat ini terjebak dalam kondisi kelaparan.

Situasi di Gaza semakin genting, dengan sekitar satu juta orang terancam penggusuran massal. Komunitas internasional terus menyerukan akses bantuan dan perlindungan bagi warga sipil.

 

Editorial
Jajak Pendapat

Pemerintah berencana mengkombinasikan iuran BPJS Kesehatan dengan asuransi swasta bagi keluarga mampu. Apakah Anda setuju kelas khusus BPJS Kesehatan