HOME Pemkab

BRIDA Banggai dan Universitas Brawijaya Susun Roadmap Kelapa Dalam

Pengembangan komoditas kelapa Dalam di Kabupaten Banggai kini memasuki babak baru. Pemerintah daerah melalui Brida menggandeng Universitas Brawijaya untuk menyusun roadmap strategis yang akan menjadi arah kebijakan jangka panjang sektor perkebunan. Kolaborasi ini diharapkan mampu mengoptimalkan potensi lahan dan meningkatkan kesejahteraan petani.

Saiful Yamin
Kamis, 07 Agustus 2025 | 01:50:31 WITA
Seminar awal penyusunan roadmap pengembangan potensi kelapa Dalam di Kabupaten Banggai digelar di Kantor Brida Banggai, Luwuk Selatan, Rabu (6/8/2025). Kegiatan ini melibatkan pemerintah daerah, akademisi Universitas Brawijaya, serta para pemangku kepenti

LUWUK SELATAN — Kabupaten Banggai dikenal memiliki potensi besar di sektor perkebunan, khususnya kelapa Dalam. Untuk mengoptimalkan potensi tersebut, Pemerintah Kabupaten Banggai melalui Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) menggandeng Universitas Brawijaya Malang dalam penyusunan roadmap pengembangan tanaman kelapa.

Langkah strategis ini ditandai dengan digelarnya seminar awal penyusunan roadmap potensi tanaman perkebunan, Rabu (6/8/2025), di Kantor Brida Banggai, Luwuk Selatan.

Sekretaris Brida Banggai, Iksan Budiono, menyampaikan bahwa seminar ini merupakan tindak lanjut dari kerja sama yang disepakati saat kunjungan Bupati Banggai, Amirudin, ke Universitas Brawijaya pada Juni lalu.

Wakil Bupati Banggai, Furqanuddin Masulili, menegaskan pentingnya pengembangan sumber daya alam di sektor pertanian dan perkebunan sebagai alternatif energi di masa mendatang, menggantikan ketergantungan pada sumber daya fosil.

“Kerja sama ini patut kita syukuri. Semoga roadmap yang sedang disusun nanti akan mengarahkan kita sehingga pemanfaatan lahan untuk tanaman kelapa Dalam ini dapat memberikan hasil yang semaksimal mungkin,” ujar Wabup Furqanuddin.

Ketua tim peneliti dari Universitas Brawijaya, Prof. Dr. Ir. Aminudin Afandhi, M.S., dalam pemaparannya secara daring, berharap roadmap ini dapat menjadi acuan kebijakan jangka menengah dan panjang Pemda Banggai.

“Kami sangat berharap bisa dipertimbangkan sebagai arah kebijakan bapak bupati untuk jangka menengah dan jangka panjang,” kata Prof. Aminudin.

Ia menambahkan, arah kebijakan yang dimaksud mencakup keberpihakan pada petani, daya dukung lingkungan, serta peningkatan daya saing sektor perkebunan.

Seminar tersebut juga menjadi forum dialog antara para pemangku kepentingan, akademisi, dan pelaku usaha di sektor perkebunan. Diharapkan, masukan dari forum ini dapat menyempurnakan substansi roadmap agar bersifat kontekstual, terukur, dan aplikatif lintas sektor.

“Kami berharap masukan dari forum ini dapat menunjang penyusunan roadmap agar roadmap ini benar-benar kontekstual, terukur, dan bisa diimplementasikan lintas sektor,” tambah Prof. Aminudin.

Penelitian ini direncanakan berlangsung selama tiga bulan. Hasil akhirnya akan dipresentasikan dalam seminar penutup.

Sementara itu, anggota tim peneliti, Dwi Retnoningsih, menjelaskan bahwa roadmap ini akan berisi strategi pengembangan dan rekomendasi kebijakan jangka menengah hingga panjang, termasuk zonasi wilayah kelapa berbasis analisis spasial (GIS) serta matriks rencana aksi lengkap dengan indikator kinerja dan lembaga pelaksana.

“Setiap tahun pasti ada perubahan, nanti ada dokumen teknis pendukung seperti hasil survei lapangan yang bisa dipakai dan dilakukan kembali secara berkala oleh instansi terkait untuk melihat perkembangannya dari tahun ke tahun,” jelas Retno.


Editorial
Jajak Pendapat

Pemerintah berencana mengkombinasikan iuran BPJS Kesehatan dengan asuransi swasta bagi keluarga mampu. Apakah Anda setuju kelas khusus BPJS Kesehatan