LUWUK - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Banggai terus mengoptimalkan penginputan dan pemanfaatan Data Statistik Sektoral Daerah (DSSD) oleh setiap perangkat daerah. Langkah ini menjadi bagian dari upaya meningkatkan Indeks Pembangunan Statistik (IPS) yang menjadi tolok ukur kemajuan pengelolaan data di tingkat daerah.
Berdasarkan hasil Evaluasi Penyelenggaraan Statistik Sektoral (EPSS) yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), nilai IPS Kabupaten Banggai tahun 2024 tercatat 2,62 dengan predikat “baik”. Angka ini melonjak tajam dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 1,32 atau berpredikat “kurang”.
Wakil Bupati Banggai Furqanuddin Masulili menegaskan pentingnya data statistik sektoral dalam mendukung pengambilan kebijakan yang tepat sasaran.
“Data statistik sektoral penting dalam mendukung pengambilan keputusan yang tepat, karena data tersebut menggambarkan kondisi riil di berbagai sektor,” ujarnya.
Lebih dari itu, ia menekankan bahwa data sektoral yang valid dan terstandarisasi memiliki fungsi strategis, tidak hanya untuk kepentingan daerah, tetapi juga sebagai masukan dalam penyusunan kebijakan nasional.
“Jadi, tidak hanya penting bagi daerah, tetapi juga strategis dalam kerangka Satu Data Indonesia,” ujar Wakil Bupati saat membuka kegiatan Workshop Optimalisasi Penginputan dan Pemanfaatan Data Statistik Sektoral Daerah (DSSD) pada E-Walidata Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD)-RI tahun 2025, Selasa (5/8/2025), di Hotel Swiss-Belinn Luwuk, Luwuk Selatan.
Furqanuddin juga menekankan bahwa peningkatan kualitas data harus menjadi prioritas. Keberadaan data yang akurat, lengkap, dan sesuai standar sangat mempengaruhi posisi daerah dalam penentuan kebijakan pembangunan nasional.
“Sehingga daerah tidak hanya menjadi objek pembangunan, tetapi juga menjadi subjek pembangunan yang aktif dan kolaboratif,” katanya.
Workshop yang digelar Bappeda itu tidak hanya menargetkan peningkatan skor IPS, tetapi juga memperkuat peran E-Walidata SIPD-RI sebagai satu-satunya sumber data sektoral resmi di daerah. Platform ini menjadi instrumen kunci untuk memastikan data yang terintegrasi, bisa diakses dan dimanfaatkan oleh seluruh pemangku kepentingan—baik di tingkat daerah maupun pusat.
Sri Desiany Benda, Kepala Bidang Perencanaan Umum Pengendalian dan Evaluasi Bappeda Banggai, menyampaikan bahwa kegiatan ini juga menjadi bagian dari proses konsultasi awal penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029.
“Seluruh dokumentasi dari kegiatan ini akan kami upload ke dalam E-Walidata SIPD-RI, sehingga Banggai bisa dinyatakan siap untuk konsultasi rancangan awal RPJMD,” ujar Sri.
Dalam workshop tersebut, materi disampaikan oleh Kepala BPS Banggai Muhammad Said dan Sekretaris Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Banggai, Rastono. Keduanya menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menghasilkan data yang kredibel untuk mendukung pembangunan yang terukur dan berkelanjutan.
