HOME Dunia

Perang Thailand-Kamboja, Korban Berjatuhan di Tengah Upaya Gencatan Senjata

Di pihak Thailand, lebih dari 138 ribu warga telah dipindahkan ke tempat aman. Sementara di Kamboja, angka pengungsi mencapai sedikitnya 35.829 orang.

Saiful Yamin
Minggu, 27 Juli 2025 | 22:56:30 WITA
Perang Thailand-Kamboja. Foto: REUTERS/Soveit Yarn

PHNOM PENH — Bentrok bersenjata antara Thailand dan Kamboja kembali pecah, kali ini dalam skala besar yang melibatkan jet tempur, artileri berat, tank, dan ribuan pasukan darat. Sejak Kamis, 24 Juli 2025, konflik kian membara dan menelan korban jiwa serta memicu eksodus massal warga sipil di kedua sisi perbatasan.

Serangan tercatat terjadi di sejumlah provinsi di timur laut Thailand, seperti Sisaket, Surin, Ubon Ratchathani, dan Buriram. Dari pihak Kamboja, wilayah yang terdampak langsung adalah Provinsi Oddar Meanchey, berdekatan dengan kawasan sengketa Preah Vihear.

33 Orang Tewas, Mayoritas Warga Sipil

Data terakhir yang dikutip dari AFP dan Khmer Times, Sabtu (26/7), menyebutkan sedikitnya 33 orang tewas dalam pertempuran—terdiri dari 13 warga Kamboja dan 20 warga Thailand. Mayoritas korban adalah warga sipil. Lebih dari 70 orang lainnya dilaporkan luka-luka, termasuk personel militer.

“Korban luka mencakup tentara dan penduduk yang terjebak dalam baku tembak,” ujar Juru Bicara Kementerian Pertahanan Kamboja, Maly Socheata.

Gelombang Pengungsian Besar-Besaran

Situasi yang terus memburuk memaksa evakuasi besar-besaran di wilayah perbatasan. Di pihak Thailand, lebih dari 138 ribu warga telah dipindahkan ke tempat aman. Sementara di Kamboja, angka pengungsi mencapai sedikitnya 35.829 orang, terutama dari wilayah Preah Vihear, Oddar Meanchey, dan Pursat.

“Kami memfokuskan evakuasi pada zona merah yang paling rentan terkena serangan artileri dan tembakan lintas batas,” kata Socheata.

Trump Tawarkan Mediasi

Dari seberang Samudra Pasifik, mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengaku telah melakukan komunikasi langsung dengan pemimpin kedua negara. Dalam pernyataan di akun Truth Social-nya saat kunjungan ke Skotlandia, Trump menyebut bahwa Thailand dan Kamboja sepakat bertemu guna menyusun gencatan senjata.

“Mereka telah setuju untuk segera bertemu dan menyusun Gencatan Senjata dan, pada akhirnya, PERDAMAIAN!” tulis Trump, Minggu (27/7).

Meski begitu, belum ada kepastian jadwal atau lokasi pertemuan. Sementara itu, pasukan di lapangan terus bersiaga di garis depan, dengan kedua belah pihak saling tuding sebagai pemicu awal baku tembak.

 


Editorial
Jajak Pendapat

Pemerintah berencana mengkombinasikan iuran BPJS Kesehatan dengan asuransi swasta bagi keluarga mampu. Apakah Anda setuju kelas khusus BPJS Kesehatan