HOME Pemkab

Pemkab Banggai Gelar Workshop Rencana Kontingensi dan Penanganan Darurat Bencana

Pemkab Banggai memperkuat kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana melalui workshop penyusunan rencana kontingensi dan penanganan kedaruratan bersama lintas lembaga dan komunitas.

Saiful Yamin
Rabu, 05 November 2025 | 23:21:54 WITA
Kegiatan ini bertujuan mengoordinasikan respons, menyediakan kerangka kerja, serta menyatukan komitmen lintas lembaga, organisasi, dan individu agar penanganan darurat dapat berlangsung cepat

LUWUK Pemerintah Kabupaten Banggai melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menggelar Workshop Sosialisasi Penyusunan Rencana Kontingensi dan Rencana Penanganan Kedaruratan Bencana, Rabu (5/11/2025), di Hotel Santika Luwuk.

Kabupaten Banggai diketahui memiliki potensi bencana yang beragam, mulai dari gempa bumi, banjir, tanah longsor, hingga ancaman tsunami di wilayah pesisir. Karena itu, kegiatan ini digelar untuk memperkuat kesiapsiagaan daerah dalam menghadapi potensi bencana.

Workshop tersebut bertujuan meningkatkan kemampuan antisipasi dan respons terhadap situasi darurat melalui penyusunan skenario, prosedur, serta koordinasi lintas lembaga agar setiap unsur siap bertindak cepat dan tepat saat bencana terjadi.

Kegiatan yang berlangsung hingga 6 November itu melibatkan instansi teknis, akademisi, dan komunitas pecinta alam di Kabupaten Banggai.

Kepala BPBD Kabupaten Banggai, Fary Sujarna, S.H., S.Pd, dalam laporannya menjelaskan, penyusunan rencana kontingensi menjadi langkah penting untuk memperkuat sistem tanggap darurat di daerah.

“Kegiatan ini bertujuan mengoordinasikan respons, menyediakan kerangka kerja, serta menyatukan komitmen lintas lembaga, organisasi, dan individu agar penanganan darurat dapat berlangsung cepat, tepat, dan efisien,” ungkapnya.

Sementara itu, Bupati Banggai dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Asisten II Setda Banggai, Mujiono, S.H., M.H., menegaskan bahwa workshop dan FGD ini merupakan langkah nyata pemerintah daerah dalam memperkuat sistem penanggulangan bencana yang terencana, terpadu, dan terukur.

“Kita ingin memastikan setiap unsur memahami peran dan tanggung jawabnya sehingga penanganan bencana dapat dilakukan dengan segera,” kata Mujiono.

Ia menambahkan, penyusunan rencana kontingensi dan rencana penanganan kedaruratan bukan sekadar memenuhi aspek administratif, tetapi menjadi pedoman operasional bagi seluruh pemangku kepentingan saat terjadi bencana.

Bupati Banggai juga mengajak seluruh peserta untuk aktif memberikan masukan dan berbagi pengalaman agar rencana yang dihasilkan benar-benar implementatif dan sesuai dengan kondisi riil di lapangan.

Editorial
Jajak Pendapat

Pemerintah berencana mengkombinasikan iuran BPJS Kesehatan dengan asuransi swasta bagi keluarga mampu. Apakah Anda setuju kelas khusus BPJS Kesehatan