HOME Hukum

Mediasi Pemdes dan Warga, Kapolsek dan Danramil Minta Warga Honbola Jaga Kondusifitas

Proses mediasi diminta tak jadi ajang saling menyalahkan.

Saiful Yamin
Selasa, 05 Agustus 2025 | 00:30:04 WITA
Mediasi antara Kades Honbola dan pendeta Gereja Eklessia (GPdi) Honbola, Senin (4/8/2025) bertempat di Kantor Kesbangpol Banggai. FOTO: Amad Labino/cnadaily.id

LUWUK – Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Batui, IPTU Rudi Dg Sumbung, dan Komandan Rayon Militer (Danramil) 1308-03/Batui, Kapten Inf Supartono, mengimbau masyarakat dan pemerintah Desa Honbola menjaga ketertiban selama proses mediasi berlangsung.

Pesan tersebut disampaikan dalam forum mediasi antara Pemerintah Desa Honbola dan Pendeta Utama Hallawa beserta jemaah Gereja Ekklesia (GPdI), yang digelar di Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Banggai, Senin pagi, 4 Agustus 2025.

Kapolsek IPTU Rudi meminta semua pihak menahan diri dan tidak memperuncing persoalan. “Mediasi ini untuk mencari solusi, bukan saatnya saling menyalahkan,” ujarnya.

Terkait pemecatan guru Sekolah Minggu yang menjadi salah satu sumber konflik, Rudi menyebut hal itu merupakan hak gereja. Namun, ia menyarankan agar Pendeta Utama Hallawa melibatkan pemerintah desa dalam pengambilan keputusan serupa di masa depan untuk mencegah kesalahpahaman. “Mungkin ini hanya miskomunikasi,” katanya.

Rudi juga menegaskan jika masyarakat menemukan indikasi pelanggaran hukum, pihaknya siap menerima laporan resmi. “Silakan laporkan ke Polsek. Kalau terbukti ada pelanggaran, kami tindak,” ucapnya.

Menurut dia, persoalan di tingkat desa bisa meruncing jika komunikasi tidak dibangun dengan baik. “Masalah kecil pun bisa jadi besar kalau tidak dikoordinasikan,” tambahnya.

Senada dengan Kapolsek, Danramil Kapten Inf Supartono mengingatkan pentingnya merawat hubungan sosial di tengah konflik. “Kedepankan tali persaudaraan. Jangan sampai persoalan merusak silaturahmi antarwarga dan aparat desa,” ujarnya.

Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Banggai, Sofyansah Yunan, juga mengajak warga menjaga semangat kebersamaan selama proses mediasi berlangsung. “Kalau kita merasa bersaudara, jangan bertikai. Persaudaraan itu kunci perdamaian,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua BPD Honbola, Smit Damaila, berharap proses mediasi ini menjadi titik akhir ketegangan di desa. “Jangan sampai gejolak ini berlarut-larut. Mari kita akhiri dengan musyawarah,” katanya.

Editorial
Jajak Pendapat

Pemerintah berencana mengkombinasikan iuran BPJS Kesehatan dengan asuransi swasta bagi keluarga mampu. Apakah Anda setuju kelas khusus BPJS Kesehatan