HOME Dunia

Israel Lancarkan Serangan ke Lebanon di Tengah Gencatan Senjata, Dua Orang Tewas

Militer Israel kembali melakukan serangan udara di Lebanon selatan dan timur meski gencatan senjata masih berlaku. Dua orang dilaporkan tewas dalam serangan terbaru ini.

Saiful Yamin
Senin, 27 Oktober 2025 | 02:48:41 WITA
Foto: Ilustrasi serangan Israel ke Lebanon (REUTERS/Ali Hankir)

ISRAEL - Militer Israel melancarkan serangan ke wilayah selatan dan timur Lebanon, Minggu (26/10), di tengah masa gencatan senjata yang masih berlangsung hampir setahun. Sedikitnya dua orang dilaporkan tewas dalam insiden tersebut.

"Serangan musuh Israel terhadap sebuah mobil di Naqoura, provinsi Tyre, menyebabkan satu orang tewas," demikian pernyataan Kementerian Kesehatan Lebanon seperti dikutip kantor berita AFP.

Serangan lain dilaporkan terjadi di Nabi Sheet, wilayah Baalbek timur, yang juga menewaskan satu orang. Militer Israel sejauh ini belum memberikan komentar atas serangan tersebut.

Kementerian Kesehatan Lebanon juga menyebut satu orang terluka setelah sisa-sisa bom meledak di kota Aitaroun, di bagian selatan.

Serangan Intensif Sepekan Terakhir

Dalam beberapa pekan terakhir, Israel dikabarkan mengintensifkan serangannya ke Lebanon, dengan beberapa serangan mematikan terjadi selama beberapa hari terakhir.

Pada Sabtu (25/10), dua orang tewas dan satu lainnya terluka akibat dua serangan di wilayah selatan Lebanon. Militer Israel menyatakan bahwa serangan itu menargetkan posisi militer kelompok Hizbullah.

Sehari sebelumnya, dua orang juga tewas dalam serangan udara di Lebanon selatan, sementara empat orang — termasuk seorang perempuan lanjut usia — meninggal dunia akibat serangan pada Kamis (23/10).


Kecaman dan Tekanan Internasional

Pekan lalu, seorang pelapor khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut bahwa serangan Israel terhadap kendaraan yang diduga sipil di Lebanon dapat dikategorikan sebagai kejahatan perang.

Israel membantah tuduhan tersebut dan menegaskan bahwa seluruh operasi militernya diarahkan terhadap anggota dan fasilitas Hizbullah.

Sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata tahun lalu, pasukan Israel seharusnya menarik diri dari Lebanon selatan, sementara Hizbullah diminta mundur ke utara Sungai Litani serta membongkar seluruh infrastruktur militernya di kawasan itu.

Namun, hingga kini, Israel masih menempatkan pasukannya di lima titik perbatasan yang dianggap strategis.

Upaya Lebanon dan Kekhawatiran Eskalasi

Di bawah tekanan Amerika Serikat dan kekhawatiran akan meningkatnya eskalasi, pemerintah Lebanon mulai mengambil langkah untuk melucuti kekuatan bersenjata Hizbullah.

Namun, langkah tersebut ditentang oleh kelompok Hizbullah dan sekutunya di pemerintahan. Situasi ini menambah ketegangan di kawasan, di tengah kekhawatiran bahwa serangan lintas batas dapat memicu konflik baru antara Israel dan Lebanon.


Editorial
Jajak Pendapat

Pemerintah berencana mengkombinasikan iuran BPJS Kesehatan dengan asuransi swasta bagi keluarga mampu. Apakah Anda setuju kelas khusus BPJS Kesehatan