HOME Pemkab

Bupati Amirudin Buka Musrenbang RPJMD Banggai 2025–2029

Pemerintah Daerah Kabupaten Banggai Siapkan Fondasi Menuju Banggai Emas 2045

Saiful Yamin
Selasa, 14 Oktober 2025 | 16:53:23 WITA
Bupati Banggai, Ir. H. Amirudin, M.M., saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Banggai Tahun 2025–2029

LUWUK — Bupati Banggai, Ir. H. Amirudin, M.M., secara resmi membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Banggai Tahun 2025–2029, Senin (14/10/2025) di Luwuk.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Wakil Bupati Banggai, pimpinan dan anggota DPRD, Kepala Bappeda Provinsi Sulawesi Tengah, unsur Forkopimda, kepala perangkat daerah, camat, lurah, kepala desa, serta para tokoh masyarakat, akademisi, pelaku usaha, dan peserta Musrenbang lainnya.

Dalam sambutannya, Bupati Amirudin menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan perencanaan lima tahunan ini. Ia menegaskan, Musrenbang RPJMD bukan sekadar forum formal, tetapi wadah konsolidasi gagasan lintas sektor untuk menentukan arah pembangunan Kabupaten Banggai lima tahun ke depan.

“RPJMD ini merupakan RPJMD pertama dalam kerangka RPJPD 2025–2045, sehingga menjadi fondasi utama menuju *Banggai Emas 2045—sebuah visi jangka panjang menjadikan Banggai sebagai pusat pertumbuhan, inovasi, dan kemajuan di Gerbang Timur Sulawesi Tengah,” ujar Bupati Amirudin.

Dua Wajah Pembangunan dan Tantangan Struktural

Amirudin menuturkan, kondisi objektif Kabupaten Banggai saat ini menunjukkan dua sisi pembangunan. Di satu sisi, daerah ini telah mencatat berbagai kemajuan seperti pertumbuhan ekonomi yang solid, peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), reformasi birokrasi yang semakin baik, serta tumbuhnya iklim investasi di sektor energi, perikanan, dan pertanian.

Namun, di sisi lain, masih terdapat sejumlah tantangan struktural seperti ketimpangan antarwilayah, angka kemiskinan dan pengangguran terbuka, ketergantungan terhadap sumber daya ekstraktif, serta risiko lingkungan akibat eksploitasi sumber daya alam yang tinggi.

 “Arah pembangunan ke depan menuntut transformasi paradigma, dari berbasis sumber daya alam menuju ekonomi bernilai tambah; dari pembangunan sektoral menuju pembangunan terintegrasi kewilayahan; dan dari birokrasi administratif menuju birokrasi yang melayani, adaptif, dan digital,” tegasnya.

Visi dan Misi Pembangunan Lima Tahun ke Depan

Bupati Amirudin kemudian memaparkan visi pembangunan daerah lima tahun ke depan:

“Bergerak Bersama Berkelanjutan Menuju Gerbang Timur Sulawesi Tengah (Gerakan Banggai Terdepan, Inovatif, Maju, dan Sejahtera).”

Visi tersebut dijabarkan ke dalam lima misi utama:

1. Sumber daya unggul, berbudaya, dan berdaya saing.

2. Ekonomi tangguh dan inklusif berbasis potensi unggulan.

3. Pemenuhan sarana dan prasarana berkualitas, merata, dan ramah lingkungan.

4. Pembangunan kewilayahan yang merata dan berkeadilan.

5. Tata kelola pemerintahan yang baik dan inovatif.

Tiga Agenda Transformasi Utama

Dalam arah kebijakan RPJMD 2025–2029, Pemerintah Kabupaten Banggai menetapkan tiga fokus transformasi utama:

1. Transformasi Ekonomi Daerah, dengan menggeser orientasi dari ekonomi berbasis ekstraksi menuju hilirisasi dan penciptaan nilai tambah. Sektor unggulan seperti pertanian modern, perikanan tangguh, industri migas dan nikel berkelanjutan, serta pariwisata bahari akan menjadi motor penggerak ekonomi baru Banggai.

2. Transformasi Sosial dan SDM, dengan menempatkan pembangunan manusia sebagai poros utama melalui peningkatan mutu pendidikan, kesehatan, dan perlindungan sosial agar generasi muda Banggai siap menghadapi tantangan era digital dan ekonomi hijau.

3. Transformasi Tata Kelola Pemerintahan dan Pelayanan Publik, melalui penerapan *Banggai Smart Government*, digitalisasi layanan publik, peningkatan akuntabilitas, dan transparansi fiskal guna mewujudkan pelayanan cepat dan berkualitas.

Pembangunan Merata dan Berkelanjutan

Bupati Amirudin juga menegaskan pentingnya pemerataan pembangunan antarwilayah dan pelestarian lingkungan hidup. Kawasan timur dan selatan Banggai akan dikembangkan sebagai pusat pertumbuhan baru berbasis industri dan logistik, sementara wilayah tengah dan utara difokuskan pada penguatan sektor pertanian, perikanan, dan pariwisata alam.

“Pembangunan tidak boleh lagi terpusat di Luwuk, tetapi harus menyebar secara proporsional hingga ke desa-desa pesisir dan pegunungan,” tegas Amirudin. Ia menambahkan, pengelolaan sumber daya alam harus memperhatikan daya dukung lingkungan demi keberlanjutan generasi mendatang.

Kolaborasi Menuju Banggai Emas 2045

Menutup sambutannya, Bupati Amirudin mengajak seluruh pemangku kepentingan—pemerintah, DPRD, dunia usaha, akademisi, dan masyarakat—untuk berpikir strategis, sinergis, dan berbasis data dalam menyusun kebijakan pembangunan.

“Kita boleh berbeda pandangan, tetapi memiliki tujuan yang sama, yaitu mewujudkan Banggai yang maju, sejahtera, dan berdaya saing menuju *Banggai Emas 2045*,” pungkasnya.

Editorial
Jajak Pendapat

Pemerintah berencana mengkombinasikan iuran BPJS Kesehatan dengan asuransi swasta bagi keluarga mampu. Apakah Anda setuju kelas khusus BPJS Kesehatan