LUWUK -
Pemerintah Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, terus menunjukkan komitmennya dalam menciptakan tata ruang perkantoran yang tertib, indah, dan ramah masyarakat. Upaya itu diwujudkan melalui proyek pembangunan landscape atau penataan lingkungan kantor pemerintahan yang menelan anggaran sebesar Rp2,122 miliar dari APBD 2025.
Kepala Bidang Penataan Bangunan dan Infrastruktur Permukiman Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banggai, I Putu Jati Arsana, mengatakan bahwa penataan lingkungan kantor tidak sekadar memperindah tampilan, tetapi juga bertujuan memperbaiki kualitas pelayanan publik. “Pelaksanaan proyek ini adalah langkah pemerintah daerah untuk mendukung terciptanya tata ruang pelayanan yang representatif, nyaman, dan memberikan kepuasan kepada masyarakat saat mengurus berbagai keperluan administrasi,” ujarnya kepada pewarta, Selasa (16/9/2025).
Menurut Putu Jati, pembangunan landscape ini akan menghadirkan area perkantoran yang lebih hijau dan tertata. Ruang terbuka akan disiapkan agar masyarakat yang datang untuk mengurus dokumen atau keperluan administrasi lain merasa lebih leluasa dan nyaman. “Kami ingin masyarakat merasakan suasana yang ramah dan tidak kaku, sehingga kehadiran mereka di kantor pemerintahan menjadi pengalaman yang menyenangkan,” tambahnya.
Ia menjelaskan bahwa proyek ini tak hanya berorientasi pada keindahan visual, tetapi juga memiliki fungsi sebagai pusat layanan administrasi terintegrasi. Dengan demikian, kawasan ini dapat menjadi contoh birokrasi yang ramah, transparan, dan profesional. “Kami berharap area ini menjadi etalase yang menunjukkan keseriusan pemerintah dalam memberikan layanan publik yang lebih baik,” kata Putu Jati.
Putu Jati menegaskan bahwa tahapan tender untuk pembangunan landscape sudah selesai. “Proyek ini akan dikerjakan oleh CV Karya Mandiri Barutama sebagai rekanan pelaksana,” jelasnya. Pemerintah daerah menargetkan proses konstruksi berjalan tepat waktu dengan memperhatikan mutu pekerjaan agar hasilnya sesuai dengan rencana tata ruang yang telah disusun.
Selain itu, ia menyoroti pentingnya pemeliharaan jangka panjang agar hasil penataan tetap terjaga. “Setelah selesai, kawasan ini perlu dirawat secara rutin agar tetap indah dan fungsional, sehingga pelayanan publik terus berlangsung dengan suasana yang nyaman,” ujarnya.
Di akhir keterangannya, Putu Jati menambahkan bahwa proyek pembangunan landscape tersebut bersifat urgensi. Selain mencakup layanan publik yang cepat, aman, dan terintegrasi, desain Mall Pelayanan Publik yang menjadi bagian dari penataan ini juga mengutamakan kenyamanan penyandang disabilitas. “Desain dan penataannya mengedepankan kemudahan akses bagi semua, termasuk warga difabel,” tandasnya.
Proyek pembangunan landscape ini diharapkan selesai sesuai jadwal yang ditetapkan, sehingga dapat segera dinikmati masyarakat. Kehadiran ruang pelayanan yang lebih tertata, hijau, dan inklusif diharapkan menjadi wajah baru birokrasi Kabupaten Banggai, sekaligus simbol komitmen pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas layanan kepada seluruh warganya.