Banggai - Warga yang mengaku loyalis pasangan bakal calon bupati Amirudin-Furqan menyatakan isu pelemahan yang dihembuskan terhadap Bupati Banggai aktif kini, nilai mereka tidak populis. Pasalnya, isu yang dimunculkan cenderung tidak masuk akal dan mudah dipatahkan.
Hardianto (41) warga yang berdomisli di Kecamatan Batui mengatakan, ungkapan mengenai satu juta satu pekarangan yang diminta harus dikucurkan dalam bentuk dana tunai merupakan hal yang lucu.
"Bagaimana mungkin kita sebagai warga negara tidak paham dengan regulasi," kata pria kelahiran Balantak itu.
"Yang saya pahami pemerintah daerah yang dipimpin oleh siapapun, dalam menyalurkan bantuan pasti lewat program. Karena hal itu untuk kesinambungan usaha. Bukan uang tunai seperti kebijakan presiden, berupa BLT" ungkap dia.
Olehnya, Hardianto tidak bergeming dengan isu-isu tersebut. Bahkan untuk kedepannya, ia menyatakan tetap mendukung pasangan putra daerah itu.
"Saya dan keluarga siap mendukung untuk keberlanjutan. Bisa dibilang waktu kepemimpinan beliau cuma 3 tahun, sehingga perlu lanjutan untuk menuntaskan visi misi," ujarnya.
Boni (51), warga Balantak, berujar kepempinan Amirudin dan Furqan merupakan representasi anak daerah. Sebagai warga yang berdomisili di wilayah kepala burung, Boni melihat ada titik kemajuan diera ATFM. Salah satunya dengan perbaikan infrastruktur jalan.
"Dengan jalan yang sudah sebagian diperbaiki, tentu kesyukuran buat kami. Minimal di era Pak AT sudah ada perhatian akses jalan menuju wilayah ini," sebutnya.
Mengenai isu pelemahan, Boni menanggapi santai. Menurutnya itu hanya karena ketidak puasan dan kebencian terhadap AT.
"Tapi jika kita lepas kacamata kebencian tentu banyak manfaat dari kebijakan pemerintah saat ini yang terlihat," ungkapnya.
Dia menambahkan, Pilkada kali ini dirinya menyatakan sikap untuk berpartisipasi dalam aksi 'sekali lagi".
"Rasa-rasanya tetap sekali lagi untuk anak daerah," pungkas Boni.
Tidak hanya mereka, sejumlah kelompok perempuan di beberapa wilayah desa kelurahan diam-diam telah membangun barisan pemenangan. Salah satunya, Hasmiah (32), dia dan beberapa kelompok membuat terobosan dengan mencipta lagu pemenangan ATFM, diantaranya berjudul, Aminkan Doaku. Kata Ibu dua anak ini, apapun bentuk isu pelemahan namun mereka tetap akan kreatif dalam menghadapi pesta demokrasi 2024.
"Kitorang tidak mempan dengan isu-isu yang hanya modal sakit hati. Dan bukan jamannya lagi saling hujat dan hina, kami fokus untuk menang," ucap Mia singkat.