Bakal Calon Gubernur Sulawesi Tengah Ahmad Ali menyindir para calon pemimpin yang terpilih maupun yang bakal maju di Pilkada 2024 ini dengan gaya pura-pura kaya. Tidak diketahui sindiran ditujukan kesiapa karena dirinya tidak menyebut satu nama pun.
Sentilan itu disampaikan Ahmad Ali saat berpidato pada malam silatuhrahmi dilapangan terbuka Kecamatan Toili, Kabupaten Banggai, Sulteng, Senin 15 Juli 2024.
"Banyak calon pemimpin yang pura-pura kaya, banyak calon pemimpin yang kalau maju pura-pura kaya," ucap Mat Ali mengulang kata-katanya.
"Seakan akan dia maju dia jadi pejabat dia sudah selesai dengan dirinya," ujarnya.
Ini disampaikan Ahmad Ali dari atas pagung hiburan.
"Mana tau setelah dia terpilih dia hanya mengunakan jabatan itu untuk mengurus keluarga dan koleganya," imbuhnya dalam orasi.
Tampil mengenakan sweater The New Hope Ahmad Ali saat itu didampingi bakal calon Bupati Banggai, Sulianti Murad ia mengajak warga untuk ganti pemimpin.
"Mau ganti ?,"
"Mau ganti ?," tanya dia beberapa kali kepada pengunjung.
Ahmad Ali mengatakan, tahun ini adalah waktunya mengganti pemimpin.
Akibat pidato ini warga menanggapi negatif, sekalipun sesekali saat itu mendapat sorakan dan tepuk tangan, namun penyampaian Waketum Nasdem ini disayangkan banyak pihak.
Warga kepada Banggainesia, mengatakan sangat tidak sependapat jika orasi dengan narasi dengan unsur ghibah terus menerus disajikan kepada publik
"Tidak enaknya disitu, kan ada artis ya kita mau hiburan bukan acara sindir sindir begitu. Bukan waktunya ghibah-ghibah begitu," ucap Djakir (49), usai menikmati hiburan artis ibu kota.
Menurut dia pidato seperti itu justru merugikan figur sebagai politisi nasional. Pasalnya, warga Toili yang dominan etnis jawa lebih suka dengan pidato-pidato yang meneduhkan.
"Seng adem ngono maksud te," ujarnya.
Demikian pula Yatmi perempuan yang kerap aktif di simpul simpul pemenangan setiap kali momen pemilihan mengaku turut kecewa dengan pidato Ahmad Ali.
Baginya komunikasi politik itu perlu diperhalus lagi. Jikapun yang disampaikannya itu benar tapi apa pentingnya bagi masyarakat.
"Yang kami mau itu yang bisa memberi semangat, harapan bukan kebencian. Pidato yang baik saya pikir pidato yang bisa menyemangati rakyat untuk bangkit dari keputusasaan," ucapnya.
" Pidato akan lebih baik jika kita bicara solusi. Nanti kami dengar, kami nilai dan siapa kami pilih," ujar IRT paru baya ini.
Yatmi membandingkan dengan pidato bakal calon gubernur lainnya, Anwar Hafid, menurutnya akan lebih baik jika AA meniru gaya pidato anggota DPRRI dari partai Demokrat tersebut.
"Itu loh pak Anwar, kalau pidato yang isinya gagasan. Bagus ditiru untuk kedepannya, biar lebih banyak manfaatnya untuk masyarakat. Kemarin itu pidatonya menurut saya gak mutu," ujar Yatmi.
Berbeda dengan Sumardi, dirinya menilai pidato seperti itu sudah biasa apalagi jelang pemilihan kepala daerah.
"Sudah musimnya mas, cela sana, sindir sini," ucap dia. "Saya sebagai masyarakat hanya berharap pemilu kedepan harus lebih damai," ujar Wardi.
Kegiatan ini dihadiri Wakil Ketua DPRD Banggai sekaligus Ketua DPD Partai Nasdem Kabupaten Banggai Batia Sisilia Hadjar, Ketua DPW PAN Sulawesi Tengah, Bakal Calon Bupati Banggai Sulianti Murad, Politisi Partai Nasdem, tamu undangan dan masyarakat.
Dalam silaturahmi akbar ini dimeriahkan dengan hiburan rakyat dengan penampilan artis ibu kota Pasha Ungu bersama Vicky Salamor.